Stres dan Kecemasan
Stres atau kecemasan dapat merangsang sistem saraf otonom, yang meningkatkan adrenalin dalam tubuh, menyebabkan gemetar atau tremor. Seringkali, masalah pencernaan seperti asam lambung atau GERD juga berhubungan dengan stres, sehingga memperburuk kondisi tremor.
Gangguan Tidur
Asam lambung yang naik, terutama pada malam hari, dapat mengganggu tidur dan menyebabkan masalah seperti rasa terbakar di dada atau regurgitasi. Tidur yang buruk dapat meningkatkan kecemasan dan memperburuk tremor, terutama pada orang yang sensitif terhadap kurang tidur.
Efek Samping Obat
Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati masalah asam lambung, seperti proton pump inhibitors (PPI) atau antasida, dapat mempengaruhi keseimbangan elektrolit tubuh (misalnya kalium atau magnesium), yang dapat menyebabkan tremor sebagai efek samping.
Ketidakseimbangan Elektrolit
Asam lambung yang berlebihan atau pengobatan jangka panjang untuk masalah lambung bisa menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. Kadar kalium, kalsium, atau magnesium yang rendah bisa memicu tremor karena elektrolit berperan penting dalam fungsi otot dan saraf.
Gangguan Saraf
Gangguan pencernaan atau asam lambung yang berlebihan bisa mempengaruhi saraf dan mengganggu keseimbangan saraf otonom, yang pada gilirannya bisa memicu tremor. Ini mungkin terjadi jika ada masalah dengan sistem saraf yang mengontrol fungsi tubuh yang tidak disengaja, termasuk otot dan pergerakan.
Hipoglikemia (Kadar Gula Darah Rendah)
Asam lambung yang tinggi kadang-kadang berhubungan dengan pola makan yang tidak teratur atau gangguan makan, yang dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah. Hipoglikemia bisa menyebabkan tremor sebagai respons tubuh terhadap kurangnya energi.
Masalah Keseimbangan Hormon
Beberapa orang yang mengalami gangguan asam lambung kronis atau penyakit pencernaan lainnya mungkin juga memiliki masalah hormon yang terkait, seperti peningkatan hormon stres (kortisol), yang dapat berkontribusi pada tremor.